Untuk Memenuhi Tugas Pengantar Pendidikan yang
Diampu oleh Ibu Heri Maria Zulfiati, M.Pd
Disusun oleh
Rosyana Astri Astari (2014015200)
Sirajudin Wahyudi (2014015211)
Fala Tantina Kusumastuti (2014015218)
Ikarihayati (2014015224)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya sehingga Makalah Pengantar Pendidikan yang berjudul Hubungan Timbal Balik Antara Lingkungan
Pendidikan dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun disini penulis akan menguraikan tentang
pengertian lingkungan pendidikan, pengertian tri pusat pendidikan, fungsi
lingkungan pendidikan, pengaruh keluarga terhadap sekolah dan masyarakat,
pengaruh sekolah terhadap keluarga dan masyarakat, serta pengaruh masyarakat
terhadap keluarga dan sekolah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan
dan memerlukan perbaikan. Oleh sebab
itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih
sempurnanya makalah ini. Atas kritik dan saran yang diberikan, penulis
mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Yogyakarta, 10 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA
PENGANTAR....................................................................................
ii
DAFTAR ISI..................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang .............................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A.
Pengertian
Lingkungan Pendidikan............................................................... 3
B.
Fungsi Lingkungan Pendidikan
Terhadap Proses Pendidikan Manusia........ 5
C.
Hubungan Timbal
Balik Antara Lingkungan Pendidikan.............................. 6
BAB III PENUTUP........................................................................................ 12
A.
Simpulan......................................................................................................... 12
B.
Saran............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Secara
historis pendidikan dalam arti luas telah mulai dilaksanakan sejak manusia
berada dimuka bumi. Seiring perkembangan peradaban manusia, berkembang pula isi
dan bentuk termasuk perkembangan penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan pada dasarnya adalah proses komunikasi yang
didalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan
keterampilan-keterampilan, didalam dan diluar sekolah yang berlangsung
sepanjang hayat dari generasi ke generasi. Pendidikan sangat bermakna bagi
kehidupan individu, masyarakat dan suatu bangsa.
Pendidikan
merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat
berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran
normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya
terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan
formal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh
dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering
disebut sebagai tripusat pendidikan.
Proses
perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang maksimal tidak hanya
tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga
tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengaruh keluarga terhadap
sekolah dan masyarakat?
2.
Bagaimana pengaruh sekolah terhadap
keluarga dan masyarakat?
3.
Bagaimana pengaruh masyarakat terhadap
keluarga dan sekolah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Lingkungan Pendidikan
Lingkungan
pendidikan pada hakikatnya merupakan sesuatu yang ada diluar diri individu,
walaupun ada juga yang mengatakan bahwa ada lingkungan yang terdapat dalam individu.
Lingkungan pendidikan meliputi :
1. Lingkungan phisik (keadaan iklim, keadaan alam).
2. Lingkungan
budaya (bahasa, seni, ekonomi, politik, pandangan hidup, keagamaan dan
lainnya).
3. Lingkungan
sosial/ masyarakat (keluarga, kelompok bermain, organisasi).
Ki
Hajar Dewantara mengemukakan istilah Tri Pusat Pendidikan yang berisi :
1. Lingkungan
Pendidikan Keluarga
Menurut
Ki Hajar Dewantara, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang
sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individual maupun pendidikan sosial.
Peran orang tua dalam keluarga sebagai penuntun, pengajar, dan pemberi contoh.
Lingkungan keluarga merupakan pusat pendidikan yang
penting dan menentukan, karena itu tugas keluarga adalah mendidik anak-anaknya
dengan optimal. Anak-anak yang biasa turut serta mengerjakan segala pekerjaan
didalam keluarga, dengan sendirinya berfaedah bagi pendidikan watak dan budi
pekerti seperti kejujuran, keberanian, ketenangan, dan sebagainya. Keluarga
juga membina dan mengembangkan perasaan sosial anak seperti hidup hemat,
menghargai kebenaran, tenggang rasa, menolong orang lain, hidup damai, dan
sebagainya.
2. Lingkungan
Pendidikan Sekolah
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja
dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Seiring perkembangan zaman, keluarga
tidak mungkin lagi memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi generasi muda
terhadap iptek. Semakin maju suatu masyaraka,t semakin penting peranan sekolah
dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan
masyarakat itu.
Dengan kata lain, sekolah sebagai pusat pendidikan
adalah sekolah yang mencerminkan masyarakat yang maju karena pemanfaatan secara
optimal ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi tetap berpijak pada ciri keIndonesiaan.
Dengan demikian, pendidikan di sekolah seyogianya secara seimbang dan serasi
menjamah aspek pembudayaan, penguasaan pengetahuan, dan pemilikan keterampilan
peserta didik.
3. Lingkungan
Pendidikan Masyarakat
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat
ditinjau dari tiga segi, yakni:
a.
Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan (jalur
sekolah dan jalur luar sekolah) maupun yang tidak dilembagakan (jalur luar
sekolah).
b.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat, baik
langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c.
Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (utility). Manusia dalam bekerja dan
hidup sehari-hari akan selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman
hidupnya itu untuk meningkatkan dirinya. Dengan kata lain, manusia berusaha
mendidik dirinya sendiri dengan
memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia dimasyarakatnya dalam bekerja,
bergaul, dan sebagainya.
B.
Fungsi Lingkungan Pendidikan Terhadap Proses Pendidikan
Manusia
Secara umum fungsi lingkungan
pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai
lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia,
agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Terdapat hubungan timbal
balik dan saling mempengaruhi antara lingkungan yang satu dengan lingkungan
yang lain.
Lingkungan keluarga sebagai dasar
pembentukan sikap dan sifat manusia. Lingkungan sekolah sebagai bekal
keterampilan dan ilmu pengetahuan, sedangkan lingkungan masyarakat merupakan
tempat praktek dari bekal yang diperoleh dikeluarga dan sekolah sekaligus
sebagai tempat pengembangan kemampuan diri.
C. Hubungan Timbal Balik Antara Lingkungan
Pendidikan
1.
Pengaruh Keluarga terhadap Sekolah dan Masyarakat
Keluarga
sebagai satuan organisasi terkecil di masyarakat mendapat peranan sangat
penting karena membentuk kepribadian dan watak anggota keluarganya. Sedangkan
masyarakat terdiri dari keluarga-keluarga. Dari satuan terkecil itu
terbentuklah gagasan untuk terus mewariskan standar watak dan kepribadian yang
baik dan diakui oleh semua golongan masyarakat, salah satu institusi yang
mewarisakan kepribadian dan watak kepada masyarakat adalah sekolah. Sekolah tidak akan terus berdiri jika tidak
di dukung oleh masyarakat, maka dari itu kedua sistem sosial ini saling
mendukung dan melengkapi. terbentuk perubahan sosial
Sebagai
salah satu wujud sekolah sebagai bagian dari masyarakat maka terbentuklah
sekolah masyarakat (community school). Sekolah ini bersifat life centered. Yang
menjadi pokok pelajaran adalah kebutuhan manusia, masalah- masalah dan
proses-proses sosial dengan tujuan untuk memperbaiki kehidupan dalam
masyarakat. Masyarakat dipandang sebagai laboratorium dimana anak belajar,
menyelidiki dan turut serta dalam usaha-usaha masyarakat yang mengandung unsur
pendidikan.
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu adalah
sebagai berikut :
1.
Fungsi kasih sayang
2.
Fungsi ekonomi
3.
Fungsi pendidikan
4.
Fungsi perlindungan/penjagaan
5.
Fungsi rekreasi
6.
Fungsi status keluarga
7.
Fungsi agama
2.
Pengaruh Sekolah terhadap Keluarga dan Masyarakat
Semakin luas penyebaran produk sekolah yang diikuti
peningkatan kualitas akan membawa pengaruh positif bagi perkembangan
masyarakat. Sekolah merupakan lembaga investasi manusiawi. Manusia adalah
subyek perubahan, perkembangan, dan kemajuan sehingga kualitas manusia
berpengaruh dalam memajukan segi-segi kehidupannya.
Pengaruh pendidikan sekolah terhadap
perkembangan masyarakat, yaitu:
a)
Mencerdaskan
kehidupan masyarakat
Andil lembaga persekolahan dalam peningkatan kecerdasan
anak didiknya dipandang sebagai kontribusi pendidikan persekolahan didalam
mencerdaskan kehidupan masyarakat atau bangsa.
Tingkatan kecerdasan masyarakat menentukan ketepatan dan
kecepatan penyelesaian masalah dan tantangan kehidupan. Masyarakat yang
memiliki kecerdasan memadai akan menyelesaikan masalah yang sulit dengan
sederhana. Sebaliknya tanpa kecerdasan tinggi suatu tantangan atau masalah yang
sederhana akan dihadapi sebagai sesuatu yang sulit.
b)
Membawa pengaruh pembaharuan bagi
perkembangan masyarakat
Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi disatu pihak
dan masalah-masalah kehidupan dilain pihak, mendukung lahirnya
pemikiran-pemikiran dan pengetahuan yang inovatif untuk dijadikan perbaikan
kehidupan dimasyarakat.
Program pendidikan dipersekolahan selain menjamin upaya
peningkatan kecerdasan juga mengupayakan transformasi dari pengetahuan,
pemikiran, praktek-praktek baru yang fungsional dan relevan dengan jenis dan
tingkatan dari masing-masing sekolah.
Isi atau arah program pendidikan yang demikian disebut
sebagai transformasi pembaruan yang pada akhirnya akan berfungsi dan menjalar
ditengah-tengah masyarakat.
c) Mencetak warga masyarakat yang siap dan
terbekali bagi kepentingan kerja di
lingkungan masyarakat.
Untuk terjun didunia kerja, seseorang memerlukan
persiapan tertentu yang diperlukan oleh lapangan kerja.
Kesiapan itu meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Hal tersebut tidak terlepas dari peran lembaga pendidikan (sekolah), kualitas, dan kuantitas sistem lembaga pemberi kerja
dimasyarakat sedikit banyak dipengaruhi oleh produk-produk (output) sistem
pendidikan persekolahan itu sendiri.
d)
Melahirkan
sikap-sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis
ditengah-tengah masyarakat.
Sikap-sikap positif dan konstruktif yang diperlukan
didalam hidup bernegara atau bermasyarakat ditanamkan sejak awal, yaitu di
sekolah dasar sampai ketingkat perguruan tinggi. Orientasi tersebut senantiasa
menjadi perhatian dari lembaga pendidikan formal (persekolahan). Hal ini
berkaitan dengan falsafah hidup dari suatu bangsa atau masyarakat, yang sudah
tentu mendambakan keharmonisan dan keutuhan (integrasi) sosial dari kehidupan
berbangsa atau bernegara.
3.
Pengaruh Masyarakat terhadap Keluarga dan Sekolah
Masyarakat
yang dimaksud adalah orang tua atau wali peserta didik, anggota keluarga yang
lain atau semua orang yang tinggal disekitar lingkungan sekolah. Masyarakat
merupakan tempat anak hidup dan belajar kemudian menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari baik dalam keluarga maupun di sekolah. Masyarakat sebagai lembaga
pendidikan ketiga sesudah keluarga dan sekolah, mempunyai sifat dan fungsi yang
berbeda. Setiap masyarakat memiliki karekteristik tersendiri dan memiliki
norma-norma. Dimana norma-norma tersebut sangat berpengaruh dalam pembentukan
kepribadian warga dalam bertindak dan bersikap.
Identitas dan perkembangan masyarakat tersebut
sedikit banyak akan berpengaruh terdapat sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah
merupakan institusi yang dilahirkan dari, oleh dan untuk masyarakat.
Pengaruh
identitas suatu masyarakat terhadap program-program pendidikan, dibuktikan
dengan berbedanya orientasi dan tujuan pendidikan, misalnya kurikulum, yang
dimana kurikulum ini selalu berubah-berubah sesuai dengan perkembangan
masyarakat.
ð Pengaruh
masyarakat terhadap proses pendidikan
Berlangsungnya
proses pendidikan di sekolah tidak lepas dari pengaruh masyarakat, pengaruh
masyarakat yang dimaksud adalah pengaruh sosial budaya dan partisipasinya.
Pengaruh sosial budaya biasanya tercermin dalam proses belajar baik yang
berkaitan dengan pola aktifitas pendidikan maupun anak didik di dalam proses
pendidikan. Nilai sosial budaya masyarakat bisa menjadi penghambat dan
pendukung terhadap proses pendidikan. Oleh karena itu usaha pembaharuan
terhadap proses pendidikan disekolah, mesti memperhitungkan pengaruh sosial
budaya dari masyarakat lingkungannya.
Pengaruh
dan peranan masyarakat terhadap sekolah dapat kita simpulkan sebagai berikut:
1. Sebagai arah dalam menentukan tujuan.
2. Sebagai masukan dalam menentukan
proses belajar-mengajar.
3. Sebagai sumber belajar.
4. Sebagai pemberi dana dan fasilitas
lainnya.
5. Sebagai laboratorium guna pengembangan
dan penelitian sekolah.
Penjelasan pengaruh masyarakat terhadap
proses pendidikan :
a) Pendidikan
sebagai persiapan untuk hidup dimasyarakat
Manusia
merupakan makhluk sosial yang selalu hidup bersama dalam masyarakat. Hidup
dimasyarakat merupakan manifestasi bakat sosial anak. Maka anak harus
dipersiapkan oleh lembaga pendidikan untuk bisa hidup serasi dengan masyarakat.
b) Pendidikan
membina agen pembangunan masyarakat.
Pembangunan
pada hakekatnya adalah suatu usaha untuk menjadikan masyarakat yang lebih maju.
Jika masyarakat ingin menjadi agen bagi pembangunan, maka masyarakat itu akan
bersifat statis. Sedangkan untuk mencetak individu yang bersifat statis
dibutuhkan peran aktif pendidikan dalam mempersiapakan anak didiknya, yang mana
kelak anak-anak harus dapat melaksanakan pembaharuan masyarakat bangsanya.
c) Pendidikan
dan kesadaran kebangsaan Indonesia.
Pendidikan di Indonesia harus
mengobarkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, serta menanamkan kesadaran
kebangsaan kepada anak didik. Sebab apabila kesadaran ini tidak ditumbuhkan
atau dipupuk maka generasi muda Indonesia akan terpecah-belah.
d) Pendidikan
dan pelestarian Pancasila.
Pancasila adalah dasar negara Republik
Indonesia yang menjadi pandangan hidup warga Indonesia yang diwariskan oleh
nenek moyang. Mengingat pancasila merupakan pandangan hidup maka kita harus
menanamkan kepada generasi muda akan pentingnya nilai pancasila. Pelestarian
nilai pancasila dapat dilakukan melalui jalur pendidikan meliputi pendidikan
keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan masyarakat; melalui jalur media
massa dan jalur organisasi politik.
e) Pendidikan
dan kesejahteraan masyarakat.
Pendidikan
sangat erat kaitannya dengan terwujudnya masyarakat yang adil, makmur dan
sejahtera. Hal ini dibuktikan dalam UUD 1945 tentang tujuan dari pendidikan di
Indonesia:
1).
Pasal yang terdapat didalam batang tubuh UUD 1945 yang mengatur tentang
pendidikan pasal 31.
-
ayat 1 Setiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran.
- ayat 2 Pemerintah berusaha
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan
undang-undang berdasarkan pasal ini. Disusunlah sebuah undang-undang organik
yang mengatur pendidikan dan pengajaran Indonesia yaitu UU. No. 4 tahun 1950,
No. 12 tahun 1954, yang disebut Undang-undang Pendidikan dan Pengajaran (UUDP).
2).
Pasal 3 dari UUDP menyebutkan bahwa
tujuan pendidikan dan pengajaran nasional Indonesia adalah membentuk manusia
sosial yang cukup dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk
kesejahteraan masyarakat masyarakat dan tanah air. Rumusan tujuan pendidikan
itu terdiri atas dua bagain yaitu:
a. Tujuan
individual yaitu membentuk manusia susila yang cukup.
b. Tujuan kemasyarakatan yaitu
membentuk warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab atas kesejahteraan
masyarakat dan tanah air. Dengan demikian maka setiap warga negara Indonesia
harus susila, cakap, demokratis dan bertanggung jawab atas kesejahteraan
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Pendidikan merupakan suatu proses
yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak, khususnya keluarga, sekolah, dan
masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang dikenal sebagai tripusat
pendidikan. Fungsi dan peranan tripusat pendidikan itu, baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama, merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan pendidikan
yakni membangun manusia Indonesia seutuhnya serta menyiapkan sumber daya
manusia pembangunan yang bermutu. Dengan demikian, pemenuhan fungsi dan peranan
itu secara optimal merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan
nasional.
B. Saran
Dengan adanya tripusat pendidikan dan
pengaruhnya diharapkan mampu meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM)
di Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim Dosen FIP – IKIP Malang. 2003. Pengantar
Dasar-Dasar Pendidikan.Surabaya : Usaha Nasional
Burhanuddin, H. 2011. Pengantar Pedagogik:Dasar-dasar Ilmu Mendidik. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya
Tirtarahardja, Umar,
La sula. 2000. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Siswoyo, Dwi, dkk. 2011. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press
http://pengantarpendidikan.files.wordpress.com/2010/11/hubungan-timbal-balik-antara-lingkungan-pendidikan.pdf.
Diakses
tanggal 18 September 2014