Berhubung ada even seminar nasional
yang diadakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta, dan juga panitia penyelenggara
acara tersebut adalah salah satu organisasi di UNY juga. Acara Seminar yang berjudul
Seminar Nasional Kepenulisan tersebut berhasil membuat saya tertarik untuk
mengikuti acara seminar tersebut. Sehingga pada waktunya tiba pengunjung yang
diperkirakan hanya memuat 300 orang saja, ternyata malah bertambah drastis
yaitu malah mencapai ±450 orang. Sungguh diluar dugaan. Dan ini membuat para
panitia memutuskan acara dilaksanakan di gedung Fakultas Teknik UNY. Padahal
semula sudah dipastikan dilaksanakan di gedung Fakultas Bahasa dan Sastra UNY.
Tapi tak apa, acara tetap berjalan dengan semestinya.
Pengisi
Inti Acara : Tere Liye
Tema : Berkarya Lepas dan Berkualitas
Tanggal
: Minggu, 30 November 2014
Bertempat
: Fakultas Teknik UNY
Seorang penulis terkenal yang sudah
banyak menerbitkan karya fiksinya. Dan itu semua tidak main-main. Semua novel
karya Tere banyak yang laku dan banyak diminati terutama para anak muda, bahkan
semua lapisan masyarakat sangat mengagumi sosok Tere.
Tere Liye tumbuh di Sumatera Pedalaman. Ia berasal dari
keluarga sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani biasa. Anak ke
enam dari tujuh bersaudara ini sampai saat ini telah menghasilkan 14 karya.
Bahkan beberapa di antaranya telah di angkat ke layar lebar seperti novelnya
yang berjudul Hafalan Shalat Delisa. Berdasarkan email yang di jadikan sarana
komunikasi dengan para penggemarnya yaitu darwisdarwis@yahoo.com. Bisa di
simpulkan sederhana bahwa namanya adalah Darwis.
a.
Hafalan Shalat Delisa (Penerbit Republika, 2005)
b.
Moga Bunda Disayang Alloh (Penerbit Republika, 2005)
c.
Mimpi-Mimpi Si Patah Hati (Penerbit AddPrint, 2005)
d.
Cintaku Antara Jakarta dan Kualal Lumpur (Penerbit AddPrint, 2006)
e. The Gogons Series :
James & Incridible Incodents (Gramedia Pustaka Umum, 2006)
f. Sang Penandai
(Penerbit Serambi, 2007)
g. Bidadari – Bidadari
Surga (Penerbit Republika, 2008)
h. Senja Bersama Rosie
(Penerbit Grafindo, 2008)
i.
Rembulan Tenggelam di Wajahmu (Grafindo 2006 & Republika 2009)
j.
Burlian (Penerbit Republika, 2009)
k.
Pukat (Penerbit Republika, 2010)
l.
Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka Umum,2010)
m. Eliana, Serial
Anak-Anak Mamak
“.....demi kalam (pena) dan apa yang
mereka tulis “ (Q.S. Al-Qalam :1)
“Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu Yang Menciptakan” (Q.S. Al-Alaq :1)
Kutipan ayat Al-Quran diatas sudah
sebagian dari gambaran dari pembahasan seminar waktu itu, yaitu bertakjub
kepenulisan. Mengenai hal-hal yang menyangkut tentang menulis, bang Tere lah salah satu aktornya.hehe :D
“Menulis berarti menyalakan api di
dada” (kata Tere Liye)
Berikut adalah beberapa alasan
Kenapa, Mengapa, Bagaimana Menulis itu? Menurut bang Tere sendiri berikut
adalah alasannya :
1). Carilah MOTIVASI terbaik kenapa kita ingin
menulis.
Disini
bang Tere mencontohkan kisah dari seorang Ibu Rumah Tangga yang sukses dengan
karyanya, dan sekarang sudah memiliki penghasilan lebih yang sangat
menguntungkan. Dulunya berawal dari si ibu yang kesehariannya hanya melakukan
aktivitas yang melelahkan seperti Ibu rumah tangga pada umumnya, dari mengurus
suami dan anak-anaknya yang membuatnya lelah. Dan berpikir ingin menjadi
penulis seperti bang Tere. Di sela
perjumpaan seminar yang diisi oleh bang Tere sendiri, si Ibu tersebut akhirnya
mmiliki kesempatan bertanya pada bang Tere. Berawal dari bertanya "Apa yang
harus saya tulis?" *setelah menceritakan kesehariannya tersebut bang Tere
menjawab macam-macam dan berakhir dengan jawaban “Apa yang ibu kuasai?” (masak)
, “apa yang ibu suka di rumah?” (masak). “Mulai hari ini anda tulislah resep
masakan” lalu si ibu buat catatan dan seterusnya jikalau berniat ingin membuat
tulisan, pasti si ibu akan bersemangat, apalagi telah di motivasi, lalu
memperoleh motivasi membuat resep masakan. Jadi intinya apapun akan jadi
tulisan, walau apapun itu bentuknya. Jadi jangan ragu untuk menulis.
2). APA yang harus kita tulis.
Penjelasan
APA yang harus kita tulis ini sangatlah simple yaitu apa yang tertanam di
pikiran dan hati kita. Tulislah sekarang juga, tuangkanlah segala ide dan
pikiran yang ada, maka semua itu lama-lama akan terasa mudah untuk dilaksanakan.
3). Bagaimana membuat TULISAN yang BAIK .
Berikut
adalah kalimat dari bang Tere yang sejak saat ini menjadi salah satu motivasi
buat saya.
- Apa kalimat pertama yang harus ditulis? (Tidak ada jawabannya)
- Apa gaya kalimat yang indah? (Tidak ada jawabannya) [yang penting ada keefektifannya]
- Mana kalimat yang paling indah? (Tidak ada jawabannya)
- Bagaimana membuat ending yang baik? (Tidak ada jawabannya)
- Bagaimana menyelesaikan sebuah tulisan? (Tidak ada jawabannya)
- Bagaimana membuat tulisan yang bagus? (Tidak ada jawabannya)
Jawabannya bang Tere adalah “Mulailah menulis dari sudut
pandang yang berbeda, dari sudut pandang yang spesial yang orang lain tidak
ketahui”
Hal penting yang bang Tere ingatkan kepada kita semua,
baik yang termotivasi ingin menjadi penulis atau sekedar ingin menulis biasa
adalah yang paling utama adalah bacalah banyak hal, entah apapun referensi
bacaannya. Modal utama seorang penulis pasti adalah sering membaca bukan? Jelas
iya.
Ingin menumbuhkan bibit kepenulisan menurut bang Tere
adalah kita mulailah hilangkan kemalasan menjadi kebiasaan, sehingga hanya akan
ada keterpaksaan.
Tingkatan level menulis menurut bang Tere adalah
1). Menghibur dan menemani dulu.
2). Lalu bermanfaat
3). Terakhir akan lebih bagus jikalau sudah tahap
menginspirasi.
Bagaimana agar tulisan kita dilirik penerbit?
1). Riset pada penerbit yang cocok dengan tulisan kita.
2). Pelajari yang penerbit suka.
3). Cari tahu standar penulisan dari penerbit
Jadi diatas itu adalah semua yang saya ingat pada perjumpaan di seminar bersama bang Tere. semoga bermanfaat ya teman :)
Jadi diatas itu adalah semua yang saya ingat pada perjumpaan di seminar bersama bang Tere. semoga bermanfaat ya teman :)
No comments:
Post a Comment