Monday, December 8, 2014

Belajar Menulis Cerita Fiksi bersama Bang TERE LIYE



            Berhubung ada even seminar nasional yang diadakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta, dan juga panitia penyelenggara acara tersebut adalah salah satu organisasi di UNY juga. Acara Seminar yang berjudul Seminar Nasional Kepenulisan tersebut berhasil membuat saya tertarik untuk mengikuti acara seminar tersebut. Sehingga pada waktunya tiba pengunjung yang diperkirakan hanya memuat 300 orang saja, ternyata malah bertambah drastis yaitu malah mencapai ±450 orang. Sungguh diluar dugaan. Dan ini membuat para panitia memutuskan acara dilaksanakan di gedung Fakultas Teknik UNY. Padahal semula sudah dipastikan dilaksanakan di gedung Fakultas Bahasa dan Sastra UNY. Tapi tak apa, acara tetap berjalan dengan semestinya.

Pengisi Inti Acara : Tere Liye
Tema  : Berkarya Lepas dan Berkualitas
Tanggal : Minggu, 30 November 2014
Bertempat : Fakultas Teknik UNY
            Seorang penulis terkenal yang sudah banyak menerbitkan karya fiksinya. Dan itu semua tidak main-main. Semua novel karya Tere banyak yang laku dan banyak diminati terutama para anak muda, bahkan semua lapisan masyarakat sangat mengagumi sosok Tere.
Tere Liye tumbuh di Sumatera Pedalaman. Ia berasal dari keluarga sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani biasa. Anak ke enam dari tujuh bersaudara ini sampai saat ini telah menghasilkan 14 karya. Bahkan beberapa di antaranya telah di angkat ke layar lebar seperti novelnya yang berjudul Hafalan Shalat Delisa. Berdasarkan email yang di jadikan sarana komunikasi dengan para penggemarnya yaitu darwisdarwis@yahoo.com. Bisa di simpulkan sederhana bahwa namanya adalah Darwis.


a.       Hafalan Shalat Delisa (Penerbit Republika, 2005)
b.      Moga Bunda Disayang Alloh (Penerbit Republika, 2005)
c.       Mimpi-Mimpi Si Patah Hati (Penerbit AddPrint, 2005)
d.      Cintaku Antara Jakarta dan Kualal Lumpur (Penerbit AddPrint, 2006)
e.       The Gogons Series : James & Incridible Incodents (Gramedia Pustaka Umum, 2006)
f.       Sang Penandai (Penerbit Serambi, 2007)
g.       Bidadari – Bidadari Surga (Penerbit Republika, 2008)
h.      Senja Bersama Rosie (Penerbit Grafindo, 2008)
i.        Rembulan Tenggelam di Wajahmu (Grafindo 2006 & Republika 2009)
j.        Burlian (Penerbit Republika, 2009)
k.      Pukat (Penerbit Republika, 2010)
l.        Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka Umum,2010)
m.    Eliana, Serial Anak-Anak Mamak

(ini foto dari sumber : google)



“.....demi kalam (pena) dan apa yang mereka tulis “ (Q.S. Al-Qalam :1)
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan” (Q.S. Al-Alaq :1)

Kutipan ayat Al-Quran diatas sudah sebagian dari gambaran dari pembahasan seminar waktu itu, yaitu bertakjub kepenulisan. Mengenai hal-hal yang menyangkut tentang menulis, bang  Tere lah salah satu aktornya.hehe :D

“Menulis berarti menyalakan api di dada” (kata Tere Liye)

Berikut adalah beberapa alasan Kenapa, Mengapa, Bagaimana Menulis itu? Menurut bang Tere sendiri berikut adalah alasannya :
 1). Carilah MOTIVASI terbaik kenapa kita ingin menulis.
            Disini bang Tere mencontohkan kisah dari seorang Ibu Rumah Tangga yang sukses dengan karyanya, dan sekarang sudah memiliki penghasilan lebih yang sangat menguntungkan. Dulunya berawal dari si ibu yang kesehariannya hanya melakukan aktivitas yang melelahkan seperti Ibu rumah tangga pada umumnya, dari mengurus suami dan anak-anaknya yang membuatnya lelah. Dan berpikir ingin menjadi penulis seperti bang  Tere. Di sela perjumpaan seminar yang diisi oleh bang Tere sendiri, si Ibu tersebut akhirnya mmiliki kesempatan bertanya pada bang Tere. Berawal dari bertanya "Apa yang harus saya tulis?" *setelah menceritakan kesehariannya tersebut bang Tere menjawab macam-macam dan berakhir dengan jawaban “Apa yang ibu kuasai?” (masak) , “apa yang ibu suka di rumah?” (masak). “Mulai hari ini anda tulislah resep masakan” lalu si ibu buat catatan dan seterusnya jikalau berniat ingin membuat tulisan, pasti si ibu akan bersemangat, apalagi telah di motivasi, lalu memperoleh motivasi membuat resep masakan. Jadi intinya apapun akan jadi tulisan, walau apapun itu bentuknya. Jadi jangan ragu untuk menulis.

 2). APA yang harus kita tulis.
            Penjelasan APA yang harus kita tulis ini sangatlah simple yaitu apa yang tertanam di pikiran dan hati kita. Tulislah sekarang juga, tuangkanlah segala ide dan pikiran yang ada, maka semua itu lama-lama akan terasa mudah untuk dilaksanakan.

 3). Bagaimana membuat TULISAN yang BAIK .
            Berikut adalah kalimat dari bang Tere yang sejak saat ini menjadi salah satu motivasi buat saya.

  • Apa kalimat pertama yang harus ditulis? (Tidak ada jawabannya)
  • Apa gaya kalimat yang indah? (Tidak ada jawabannya) [yang penting ada keefektifannya]
  •  Mana kalimat yang paling indah? (Tidak ada jawabannya)
  •   Bagaimana membuat ending yang baik? (Tidak ada jawabannya)
  •  Bagaimana menyelesaikan sebuah tulisan? (Tidak ada jawabannya)
  •   Bagaimana membuat tulisan yang bagus? (Tidak ada jawabannya)


Jawabannya bang Tere adalah “Mulailah menulis dari sudut pandang yang berbeda, dari sudut pandang yang spesial yang orang lain tidak ketahui”
Hal penting yang bang Tere ingatkan kepada kita semua, baik yang termotivasi ingin menjadi penulis atau sekedar ingin menulis biasa adalah yang paling utama adalah bacalah banyak hal, entah apapun referensi bacaannya. Modal utama seorang penulis pasti adalah sering membaca bukan? Jelas iya.
Ingin menumbuhkan bibit kepenulisan menurut bang Tere adalah kita mulailah hilangkan kemalasan menjadi kebiasaan, sehingga hanya akan ada keterpaksaan.
Tingkatan level menulis menurut bang Tere adalah
1). Menghibur dan menemani dulu.
2). Lalu bermanfaat
3). Terakhir akan lebih bagus jikalau sudah tahap menginspirasi.

Bagaimana agar tulisan kita dilirik penerbit?
1). Riset pada penerbit yang cocok dengan tulisan kita.
2). Pelajari yang penerbit suka.
3). Cari tahu standar penulisan dari penerbit

Jadi diatas itu adalah semua yang saya ingat pada perjumpaan di seminar bersama bang Tere. semoga bermanfaat ya teman :)

No comments:

Post a Comment