Hal tersulit dalam hidup adalah bukanlah memilih namun bertahan pada pilihan…
Sedikit waktu mungkin sudah cukup untuk menentukan pilihan.
Tapi…
Untuk bertahan pada pilihan tersebut mungkin harus
menghabiskan waktu seumur hidup.
Menyambung cerita Doni dan Lisa dan hubungan mereka akhirnya pisah
di tengah jalan. Seorang Doni yang masih mencintai dan menyayangi Lisa dan
sampai saat ini Doni belum bisa melupakan luka yang telah Lisa gores di hati
Doni. Hingga luka itu membuahkan trauma dalam untuk Doni. Dan sudah 3 tahun dia
menjomblo karena masih trauma jikalau nanti menjalin hubungan dengan orang lain
lagi.
Kini umur Doni 23 tahun. Usai lulus dari perguruan, Doni
langsung mendaftar kerja di salah satu SMA Negeri di Yogyakarta. Dan akhirnya
diterima mengajar di SMA N 10 Yogyakarta.
Sehari-hari Doni selalu disibukkan dengan mengajar, yaa
walaupun belum full time bisa mengajar di sekolah. Doni kini mulai merasa
kesepian. Merasa hidupnya benar-benar hampa, tak ada sosok wanita yang
memberinya semangat dan support lagi.
Hingga suatu hari dia merasa mulai tertarik dengan seseorang.
Seseorang itu hanya bertempat tinggal disekitar tempat tinggal Doni. Jadi setiap
hari dia selalu berpapasan dan tak jarang mereka bertemu tak sengaja kalau
berbelanja di warung. Itu membuat mereka saling sering usil satu sama lain. Mereka
sebenarnya sudah kenal lama namun mereka kini mulai ada sesuatu, entah apa itu.
Doni sudah menyimpan nomer hp temannya itu juga sudah lama. Begitu
pula temannya itu. Temannya itu bernama Lala. Hingga pada suatu hari Lala ingin
meminta bantuan Doni untuk membantunya dalam mengerjakan tugas yang dikasih
dosennya itu. Lala saat ini masih kuliah semester 3 jurusan Pendidikan IPA disalah satu Universitas
Swasta di Yogyakarta. Lala meminta bantuan untuk mengajarkan membuat laporan. Dan
laporan itu benar-benar harus dibuat dengan terjun langsung ke dunia
persekolahan. Dan saat itu sosok Doni lah yang sedang dekat dengannya, dan
tepat untuk dimintai bantuan.
Berawal dari lala meminta bantuan itu via sms kok makin lama
makin ada aja pembahasan yang dibahas. Bukannya malah membahas tentang laporan
itu, eh malah tentang hal lain-lainnya. Yaa curhatlah, sharinglah, dan apalah
itu. Sampai mereka begitu sangat dekat dan suatu hari Doni mengajak Lala untuk
pergi main ke sebuah tempat wisata, dan Lala pun mau. Tujuan utama Doni
mengajak Lala adalah untuk membahas tugas Lala itu. Tapi di perjalanan mereka
malah bahas yang bukan pada topik utamanya. Mereka membahas hubungan mereka
satu sama lain. *OMG* Mereka malu-malu karna tidak biasa ngobrol tentang cinta
secara langsung. Hingga tibalah di suatu tempat wisata itu. Doni membicarakan
masalah serius dengan Lala. Dan apa yang mereka bahas? Iyaa tentang hubungan
asmara yang kini sedang melanda mereka berdua. Mereka saat itu sedang dibuai
asmara yang menggebu-nggebu. Dan akhirnya kini Doni sudah bisa move on dari
Lisa mantan pacarnya. Kali ini Doni ingin benar-benar memulai hubungan serius
lagi dengan seseorang yang sudah berhasil menghilangkan trauma masa lalunya
itu.
Waktu itu pagi-pagi ditemani udara pagi yang masih lumayan
dingin. Doni mengungkapkan isi hatinya terhadap Lala. Doni ingin menjadi
pendamping untuk Lala. Lala terkejut dan speechless dengan pernyataan yang
diungkapkan Doni saat itu. Dia berpikir apakah Doni benar-benar serius terhadap
dirinya. Tapi tanpa berpikir panjang lagi, Lala menjawab dan jawabannya adalah
dia menerima untuk jadi pendamping Doni. Lala sudah yakin kalau Doni memang
benar-benar serius dengannya, karena mimik dan janji yang Doni ungkapan sangat
meyakinkan.
Bahagialah mereka saat itu. Candu asmara yang semakin
menggelora membuat mereka semakin betah saja di tempat yang indah saat itu.
Hingga tibalah pada suatu titik kebosanan pada setiap
pasangan-pasangan umum biasanya. Tak kan ada suatu titik kebosanan dalam
hubungan itu. Pasti akan ada dan akan dialami setiap pasangan. Janji-janji dan
kata-kata manis yang selalu terucap di mulut maupun saat melalui via handphone.
Kini hanya kenangan. Yang dulunya sering sekali berkata-kata manis kini mulai
padam. Sosok Doni yang suka bercanda dan selalu menghibur Lala dikala sedih
maupun senang, kini dia sering mudah marah-marah. Padahal Lala selalu menerima
kekurangan Doni, tapi Doni selalu mengganggap apa-apa salah, itu salah, ini
salah. Hingga akhirnya Lala tidak kuat dan meminta Doni untuk jujur apakah Doni
masih mencintai Lala. Doni hanya menjawab iya. Tak ada kata-kata yang
menjanjikan lagi untuk Lala. Apakah mungkin Doni mulai bosan terhadap hubungannya. Kini Doni memang sedang
sibuk-sibuknya dalam mengajar di sekolah. Maklumlah dia sudah menjadi guru
tetap di tempat mengajarnya. Tapi kini membahas tentang hubungan Doni dan Lala
malah semakin diujung tanduk. Dan apakah itu yang membuat sikap Doni berubah
180 derajat. Entahlah.. Yang jelas kini Lala hanya bisa bersabar dan menerima
apa yang dikatakan Doni. Mungkin Doni hanya butuh waktu untuk sendiri dan
menyelesaikan kesibukannya. Lala juga masih dalam tahap awal mengerjakan
skripsi. Membuat hubungan mereka semakin renggang saja.
Tapi meskipun hal itu terjadi. Lala tetap konsisten terhadap
perasaan dan janji yang dulu pernah diucapkan mereka berdua saat hubungan masih
manis-manisnya. Lala tetap menunggu dan bersabar. Dia berusaha menerima sifat
Doni yang mudah marah dan keras kepala maupun cuek. Lala terus hanya bisa
bersabar dan menangisi setiap perlakuan dan sifat Doni yang sudah berubah itu.
Lala selalu mencintai Doni, tapi Doni hanya cuek saja… Selalu
saja begitu kalau Doni sibuk. Main pun sekarang mereka tak pernah, apalagi
bertemu. Itu sangat jarang sekali, padahal mereka berdekatan. Entah apa yang
merasuki pikiran Doni. Mungkinkah kesibukannya membuatnya begini. Tapi tak
seharusnya kesibukan membuat Lala menjadi pelampiasannya. Lala kini hanya bisa
berdoa dan berusaha untuk hubungan mereka. Lala serahkan semua kepada Allah
SWT. Kalaupun Doni jodoh Lala pasti juga akan seperti biasa lagi.
Inilah ungkapan yang di torehkan Lala untuk Doni…
Aku belajar
untuk terus mencintaimu, hingga semakin lama kau buatku semakin benar-benar
sangat mencintaimu. Tapi mengapa kini kau berubah. Kau bukanlah Doni yang aku
kenal dulu. Doni yang selalu bercanda dan sabar terhadapku. Kini kamu menjadi
sosok yang pemarah, pendendam, dan mulai lari dari janji.
Meski sikap kau sulit untuk kuterima saat ini, tapi aku tak
ragu. Aku tetap akan menemanimu, menjaga cinta kita, agar janji dan komitmen
kita dulu bisa tercapai kelak. Aku sudah terhipnotis olehmu, tentang semuanya
darimu, dan terlebih tentang janji-janji kita yang tetap harus selalu kita
perjuangkan. Semoga kamu tidak ingkar terhadap janji-janji dan komitmen itu.
Namun kini ku benar-benar ingin tahu hatimu.. Perasaan yang
sebenarnya kau rasakan saat ini terhadapku. Mengapa kau buat aku merasa ragu
lagi terhadapmu, apa ini yang kamu mau..jujurlah, karna kau yang telah mengajarkan
arti kejujuran terhadapku. Aku wanita yang tak bisa mudah menggantimu.. Meski
aku takut akan kelemahanmu, ku takkan lari karena cintaku sempurna. Cintaku
tanpa syarat…