Tuesday, January 27, 2015

Kenyataan yang sulit untuk kuterima

Pada awalnya, semua orang bangga dengan pilihannya. Tapi pada akhirnya, tidak semua orang setia pada pilihannya… Saat ia sadar bahwa yang dipilih mungkin tidak sepenuhnya seperti yang diimpikan.

Sulit untuk kenyataan yang saat ini diterima oleh Doni. Sosok Doni ini sangat kalem, disiplin, rajin, dan kadang humoris. Cowok yang saat ini sudah berusia 20 tahun, dan sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta jurusan Pendidikan Matematika.

Sesuatu yang tak mudah menerima kenyataan kalau saat umur 20 tahun dia harus berpisah dengan kekasihnya yang sudah mendampinginya sejak SMA dahulu. Dia sangat terpukul dan frustasi. Kenapa tidak? Sosok wanita yang telah mendampingi Doni sejak SMA itu telah membuatnya menjadi pribadi yang sangat disiplin dan berkeyakinan teguh, namun juga telah mengubah sosok Doni menjadi seseorang yang sangat keras kepala.
Berawal saat mereka pertama dekat adalah sewaktu kelas 3 SMA. Awal kelas 3 SMA mereka mulai tertarik satu sama lain, dan akhirnya mereka jadian. Doni sangat tertarik terhadap Lisa yang kini telah menjadi masa lalunya itu. Karna paras Lisa yang memang sangat cantik ditambah lagi dia juga pintar. Membuat hati Doni sewaktu itu pun sangat terpikat oleh sosoknya.

Hingga tak gentar-gentar kalau dia berusaha untuk bisa mendapatkan hati Lisa. Berbagai cara, dari mulai menggoda dia di media sosial facebooklah, smslah, lalu tak segan-segan pula Doni berani main ke rumah Lisa langsung. Awalnya Doni ingin ke rumah Lisa karena ingin belajar bareng sama Lisa. Itu hal yang sudah Doni lakukan untuk menaklukan hati Lisa, sampai Lisa benar-benar menerima Doni untuk menjadi pacarnya.
Sampai tiba saatnya, masa-masa kelas 3 yang begitu sulit, masa-masa dimana semua anak kelas 3 harus berusaha menimba ilmu semaksimal mungkin agar nantinya berhasil dalam menempuh Ujian Nasional dan mendapatkan Perguruan Tinggi yang dicita-citakan para anak didik tersebut.
Diwaktu kelas 3 tersebut Doni dan Lisa selalu belajar bareng, selalu berbagi soal dan jawaban, hingga mereka juga sama-sama dalam satu tempat les. Mereka satu kelas, jadinya mereka juga tahu apa-apa yang diperbuat satu sama lain. Apa-apa mereka selalu bareng, kemanapun itu.

Tapi karena jarak rumah Doni dari sekolah sangat jauh, begitupun dari rumah Lisa, jadi Doni jarang bermain dengan Lisa. Apalagi waktu kelas 3 itu adalah waktu yang sangat menyibukkan, sangat menguras waktu dan tenaga sekaligus. Hingga mereka jarang bertemu kalau di luar jam sekolah.
Sehingga membuat mereka harus berjuang masing-masing dalam jarak yang jauh. Tetapi itu tak menyurutkan semangat mereka. Mereka walaupun Long distance relationship mereka tetap berjuang agar mereka bisa menaklukan UN dan Perguruan Tinggi Negeri. Karena mereka sudah bersepakat agar kelak mereka bisa Seperguruan dan sefakultas yang mereka inginkan. Doni ingin mengambil prodi Pendidikan Matematika, dan Lisa ingin mengambil prodi Pendidikan Fisika. Mereka sangat ingin memperjuangkan keinginan mereka tersebut. Apapun itu harus benar-benar mereka dapatkan. Perjuangan dari pagi menimba ilmu, sampai sore baru selesai pulang sekolah, apalagi masih menimba ilmu di tempat les, dan baru selesai les itu malam hari. Waktu yang menyibukkan, yang membuat mereka jarang bermain berdua bareng.
Try out, pendalaman materi, soal-soal ujian sudah jadi makanan mereka sehari-hari. Hingga tiba saatnya hari yang menentukan itu telah datang. Empat hari mereka berjuang,
 4 hari mereka menaklukan soal ujian, 4 hari mereka saling memberi support. Itu membuat mereka bertahan dan selalu sama-sama berjuang.

Setelah  4 hari yang menentukan itu telah selesai, mereka tidak lupa masih terus berjuang dalam menghadapi ujian tulis masuk perguruan tinggi negri. Berhari-hari mereka tidak surut, tetap terus belajar dan belajar. Doni dan Lisa masih belum sempat untuk bermain berdua. Mereka sibuk untuk belajar dan belajar.
Hingga tiba saatnya ujian tulis itu pun berlangsung. Seusai mereka menghadapi ujian tulis tersebut. Mereka tak henti-hentinya terus berdoa dan berdoa. Hingga sudah tiba waktunya pengumuman penerimaan di PTN tersebut sudah keluar. Alhasil Lisa dinyatakan lolos, dan Doni masih belum beruntung.
Itu membuat hati Doni down. Tetapi Lisa tetap selalu memberi support untuk Doni. Doni merasa malu, karna perjuangannya kali itu belum dikabulkan Tuhan. Tapi itu tak menyurutkan semangat Doni. Doni semakin rajin belajar untuk ujian tulis yang kedua. Doni selalu berusaha yang terbaik, itu semua atas support dari keluarga dan tentunya Lisa. Tanpa Lisa, mungkin Doni kurang semangat. Dialah sosok wanita yang selalu menyemangati Doni dalam keadaan apapun. Karena itu Doni sangat menyanyangi dan tidak ingin berpisah dari Lisa.
Ujian tulis yang kedua pun sudah pada waktunya. Doni yakin kalau dia akan lolos. Doni terus berdoa dan berdoa. Dan tiba pada pengumuman penerimaannya Doni dinyatakan telah lolos dalam ujian tulis tersebut dan Pendidikan Matematika sudah menantinya di depan. Doni sangat bahagia sekali. Doni bersyukur sekali pada Tuhan Yang Maha Esa. Dia juga berterimakasih terhadap keluarga dan tentunya pacarnya Lisa.

Mereka sangat bahagia sekali. Apalagi pengorbanan dari awal sampai akhir itu sangat menguras waktu dan tenaga. Itu sangatlah tidak mudah. Tak hanya itu, banyak sekali perjuangan lainnya, mereka memperjuangkan hubungan mereka untuk tetap harmonis.
Mereka sudah mulai memasuki dunia perkuliahan. Itu yang menjadi hambatan lagi untuk hubungan mereka. Mereka harus bisa menjaga hati, diri, dan pergaulan. Pergaulan dengan lain jenis yang membuat mereka harus mengerti arti kesetiaan.
Namun kata setia itu tidaklah mudah. Sesuatu hal yang sangat mudah diucapkan, namun sulit untuk dijalani. Kini sosok Lisa menjadi pembakang, keras kepala setelah memasuki dunia perkuliahan. Ada saja masalah yang mereka alami. Hal sepele selalu dipermasalahin oleh Lisa. Sudah sekian kali Lisa meminta putus dengan Doni. Tetapi Doni sangat tidak mau. Seseorang yang dia sayang dan cinta itu kini semakin berubah saja. Seseorang yang dari masa sekolah berjuang bareng-bareng, kini selalu ingin meminta pisah darinya. Itu membuat hati Doni selalu sakit. Doni sangat cinta sama Lisa. Sampai tiba pada suatu hari Lisa meminta yang kesekian kalinya hubungan mereka harus benar-benar berakhir. Doni tidak akan mau, kecuali benar-benar sudah ada laki-laki yang lebih baik dari Doni. Sebuah peryataan yang mudah saja bagi Lisa. Lisa saat itu memang sudah dekat dengan seseorang. Nah seseorang itu satu kampus dengan mereka. Satu program studi dengan Lisa. Itu jelas yang membuat si cowok dan Lisa itu semakin dekat. Satu prodi selalu mempertemukan mereka, hingga mereka akhirnya sangat dekat. Perasaan Lisa yang kini mulai pudar untuk Doni, semakin membuat cowok itu mudah saja memasuki hati Lisa. Apalagi cowok itu memang juga ada perasaan lebih dengan Lisa.

Sebuah hal yang sangat menyakitkan memang. Seseorang yang sangat dicintai Doni, kini telah begitu saja berpaling perasaan dengan orang lain. Lisa merasa dia sudah bosan dengan Doni. Sebuah hal yang sangat kekanak-kanakan sekali. Hanya karna kebosanan, menjadikan sebuah hubungan itu hancur yang hanya menyisakan luka dalam.
Suatu hari Lisa sudah menyatakan kalau dia sudah mendapatkan sosok yang lebih baik dari Doni. *jleeeebbb* perasaan Doni langsung hancur dan sudah termakan oleh omongannya sendiri. Doni merasa menyesal telah berkata seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur. Orang yang sangat dicintainya tersebut sudah benar-benar ingin berpisah darinya. Itu sama saja tak ada gunanya untuk Doni. Lisa sudah tidak mencintai Doni. Untuk apa Doni selalu mengalah kalau Lisa marahlah apalah, untuk apa Doni mempertahankan seseorang yang sudah tidak ada perasaan denganya. Itu yang selalu terpintas dipikiran Doni. Tapi mengapa hanya begitu saja. Mengapa janji yang pernah mereka ukir kini hanya tinggal kenangan… Perjuangan mereka untuk bisa sampai saat itu tidaklah mudah. Mengapa kini hanya tersisa oleh kenangan. Sungguh tidaklah mudah untuk sampai saat ini Doni terima.


 sekian dan terimakasih :) 

No comments:

Post a Comment