Bercerita mengenai sesuatu hal yang
bisa dibilang amat kecil namun sangat membekas. Sesuatu yang kecil namun
teramat menyakitkan. Sesuatu yang kecil namun tak kan bisa disangka akan
menjadi besar… dari itu semua kita tidak bisa menebak apa yang akan terjadi
kemudian kan…
Sering kita jumpai pada umumnya
sebuah hubungan memang pada awalnya sangatlah indah, kata-kata yang begitu
manis juga menjanjikan. Namun siapa sangka keindahan tersebut hanyalah sekejap
saja. Beginilah ceritanya…
Pada awal hubungan mereka sampai
sedekat ini adalah karena mereka terbiasa saling berbagi cerita. Sampai pada
akhirnya mereka mulai ada perasaan satu sama lain. Entah apa yang membuat
mereka saling jatuh cinta. Apa karna ada pepatah yang mengatakan munculnya rasa
suka karena diawali saling terbiasa. Entah terbiasa dalam hal apapun itu. Nah
si cewek ini ngerasa nyaman sama si cowok. Begitupun si cowok. Dari hari-kehari
mereka semakin lengket aja.
Sampai suatu hari mereka memutuskan
untuk pacaran. Dan disuatu ketika mereka saling ingin mengenalkan pasangan
kepada orang tua mereka masing-masing.
Tibalah saatnya si cowok datang ke
rumah si cewek. Masih beruntunglah si cowok tersebut, karena disambut dengan
ramah oleh kedua orang tua si cewek. Kini mereka mulai mengakrabkan diri, dan
beruntung lagi mereka banyak kesamaan diantara keluarga si cewek dengan si
cowok tersebut.
Dari hari ke hari si cowok rajin
main ke tempat si cewek. Mereka selalu bercanda tawa, seakan akan dunia milik
mereka berdua. Mereka selalu terbuai oleh candu asmara yang menggelora. Hingga
tiba saatnya si cewek ingin bertemu langsung dengan orang tua si cowok. Tapi
selalu saja ada alasan yang dibuat oleh si cowok kepada si cewek untuk tidak
bisa bertemu dengan orang tua si cowok tersebut. Itu dikarenakan si cowok jenuh
dengan suasana keluarganya yang memang sudah broken home. Tapi sengaja si cowok
tidak mau bercerita satu hal itu terhadap pacarnya.
Hingga sudah berbulan-bulan mereka
menjalin asmara, tibalah titik kebosanan yang mulai mereka alami. Namun itu tak
menyurutkan kasih dan cinta si cewek untuk si cowoknya. Tetapi si cowok juga
mulai ada perubahan.
Hingga pada suatu hari dan hari
berikutnya, masalah mendatangi mereka. Hanya karna masalah kecil pun, emosi si
cowok selalu saja meluap-luap. Sampai pada akhirnya hati dan perasaan sang
cewek pun selalu dihantui rasa sakit yang menyakitkan. Karna tidak kuat dengan
sifat emosional si cowoknya.
Dan pada suatu hari ketika si cewek
hendak pergi berbelanja di sebuah mall, tak pernah menyangka sepintas pun
pemandangan yang dilihatnya saat itu begitu merontokkan hati si cewek. Manakala
si cewek saat itu akan membelikan sebuah kado ulangtahun untuk sang pacar yang
sangat dicintainya itu. Pemandangan itu sangatlah membuat hati si cewek terpukul-pukul.
Seseorang yang dicintainya asik berduaan mesra sekali di mall tersebut. Hingga
si cewek pun sengaja tidak menghampiri dan langsung lari ke parkiran untuk
pulang ke rumah.
Sesampai di rumah si cewek nangis,
senangis-nangisnya sampai satu keluarga denger dia nangis tersedu-sedu. Orang
tua si cewek bertanya-tanya kenapa anaknya sampai nangis begitu. Hingga hari
menjelang malam pun nangisnya tak henti-henti. Orang tua si cewek sangat
khawatir dengan anak semata wayangnya tersebut. Lalu di telvonlah pacar anaknya
tersebut dan menanyakan apa yang terjadi dengan anaknya tersebut.
Sampai disuatu malam itu juga, si
cewek menuliskan sebuah surat terakhir untuk pacarnya. Dan surat itu berisi…
“ Dear : RY
Sayang
sebelumnya terimakasih selama ini kamu sudah menjadi bagian hidupku. Aku sangat
menyayangimu sepenuh hatiku. Hingga ku ingat persis saat pertama kita
mengucapkan janji sehidup semati akan selalu bersama walau masalah dan
tantangan selalu datang. Aku ingat persis saat kau tak rela aku pergi sedetikpun
dari sisimu. Saat itu aku sudah tau kalau kamu memang jodoh yang dikirim Tuhan untukku
selama ini. Namun mungkin semua itu hanya angin yang tak ada artinya. Mungkin kita
memang ditakdirkan untuk tidak bersama. Tapi yang jelas aku akan selalu
mencintai dan menyayangimu selamanya. Ingat itu ya sayang :)
oo iya besok kamu ulang tahun yang
ke 20 kan? Ciyee yang udah tambah umur..semoga panjang umur, sehat selalu,
selalu semangat menggapai cita-cita menjadi seorang teknisi penerbangannya, dan
juga mendapatkan jodoh yang baik, setia mendampingimu selamanya. Amin :) aku disini sangat berharap kamu
menjadi seseorang yang sukses dan membanggakan.
Eh iya ini ada sesuatu buat kamu,
maaf hanya ini yang bisa aku beri, aku
beri kamu kotak musik ini agar lantunan lagu yang berisi isi hatiku kamu dengar
selalu…lalu kamu jadi selalu ingat aku sayang… :)
Mungkin saat kamu baca surat ini,
aku udah tenang disana. Aku bahagia bisa mengenal dekat denganmu. Andai
cita-cita dan harapan kita dulu benar-benar terwujud, mungkin aku menjadi orang
yang sangat bahagia sekali. Tapi harapan berkata lain. Tuhan tidak mengizinkan
kita bersama. Maaf ya kalau selama ini aku selalu membuatmu marah, sedih dan
kecewa. Mungkin aku memang orang yang bodoh, dan selalu membuatmu kecewa. Tapi
yang jelas aku berharap kamu menjadi orang yang bijaksana, selalu menepati
janji, jangan ngecewain orang yang kamu sayang, cewek yang sama kamu di mall
itu cantik dan kelihatanya baik lho, jangan sia-siain dia yaa…belajar mengerti
akan kelemahan yang dimiliki oleh wanita yang kelak akan mendampingimu yaa, dan
yang paling utama adalah bertanggung jawablah semaksimal mungkin dengan
orang-orang yang kamu sayangi kelak. :)
Dan mungkin hanya itu saja sepatah dua patah kata dari aku.
Jika aku banyak salah mohon dimaafin yaa…
Sampai jumpa di surga :)
From
: SN :) “
Tiba pada pagi hari orang tua si
cewek menjumpai anaknya tidak berada di kamarnya. Dan tak sengaja ibu si cewek
melihat sepucuk surat yang berada di atas bungkusan kado warna bingkisan biru
bermotif happy birthday tersebut. Namun si ibu belum membukanya karena sudah
tertulis kalau surat tersebut diperuntukkan untuk si RY pacar SN.
Si ibu lalu menelvon RY untuk
datang ke rumahnya. Si ibu bingung mondar-mandir sendirian seperti orang
linglung. Ayah si SN tidak berada di rumah karena sudah berangkat kerja dari
tadi pagi.
Hingga tibalah si RY sampai rumah
si SN. Dia turun dari motor dengan santainya dengan menemui si ibu SN. Dia
menanyakan bagaimana keadaan si SN pacarnya. Si ibu tida menjawab dan menyerahkan
sepucuk surat dan sebuah kado untuk si RY. Sebelum itu ternyata si ibu telah
membaca isi surat tersebut. Si ibu hanya diam membisu tidak menampakan ekspresi
apapun. Melihat isi surat tersebut si RY langsung lemas dan menjatuhkan
badannya di kursi. Untung saja bawahnya kursi, kalau bukan. Sakitlah pantat
kau.
Setelah lama diam, si ibu langsung
meluapkan semua amarahnya. Dan tak henti-henti pula si ibu mencaci maki si RY.
Hingga tiba-tiba terdengar suara bunyi telephone rumah…dan itu adalah dari
kantor polisi, yang mengatakan kalau si SN ditemukan tergeletak tidak bernyawa.
SN telah menjadi korban tabrak lari. Darah yang terus mengalir tiada henti itu
telah menutupi wajah SN. Lalu datanglah si RY dengan rasa bersalahnya
menghampiri mayat pacarnya tersebut. Dan menyesali perbuatannya.
Sampai suatu hari dia memutuskan
untuk tidak berpacaran oleh siapapun itu setelah dia lulus kuliah dan
mendapatkan kerja. Sebelum itu si RY pernah berniat untuk tidak mempunyai pacar
maupun istri. Dia sebenarnya juga sangat menyesali perbuatannya. Akibat ulahnya
itu dia kehilangan sosok perempuan yang selalu bisa mengerti sifat dan
keadaannya. Kini dia menjadi orang yang pemurung dan pendiam.
Oleh sebab itu, dari cerita diatas
perlu kalian ingat kadang, memang orang-orang baru mungkin terlihat lebih
menarik, lebih baru, lebih lucu, lebih membuat kita bersemangat. Tapi apakah
pada akhirnya pasti lebih baik daripada pasangan kita sekarang? Jangan tergoda
karena rumput tetangga lebih hijau. Ingat, kalau hujan sama aja beceknya.
Jatuh cinta itu mudah. Tapi untuk
mempertahankan cinta, untuk mengerti bahwa kebosanan adalah salah satu ciri
kestabilan hubungan, untuk sadar betapa kekanak-kanakannya menyudahi sebuah
hubungan hanya karna bosan. Butuh sebuah pribadi yang dewasa dan berani. :)
Sekian dan terimakasih.. sampai jumpa :)
No comments:
Post a Comment